MENJADI SEORANG PEMBELAJAR

Baca info terbaru MENJADI SEORANG PEMBELAJAR yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul MENJADI SEORANG PEMBELAJAR dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.

Ketika awal aku menulis tulisan ini, terlebih dahulu ku coba mengingat-ingat para pembelajar-pembelajar yang dengan versinya masing-masing telah berhasil, sukses dalam studinya dan dikenang namanya karena karya yang begitu monumental. Mungkin ungkapan dari Imam Syafi’i dapat menjadi pembuka dalam tulisanku.
“Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (menuntut ilmu dan bertakwa). Karena apabil yang dua hal itu tidak ada, maka ia tidak dianggap hadir (dalam kehidupan).”
Imam Syafi’i hanyalah salah satu pembelajar yang berhasil dengan gemilangnya, lewat tangannya tertulis kitab ar-Risalah, kitab fikih  yang tidak ada bandingannya pada masa nya. Ungkapan “hanya salah satu” bermaksud bahwa masih banyak lagi pembelajar yang sukses, baik dalam bidang yang sama yaitu fikih maupun bidang-bidang lainnya. Kita pernah mendengar atau mengenal betul pembelajar-pembelajar sukses dimasa lalu, seperti Imam 4 madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali), imam Ghazali, Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Leuis Pasteur, Enstein dan lainnya.
dimasa kontemporer sekarang, kita patut mengenang tokoh-tokoh pembelajar yang pernah mengisi sejarah di Indonesia, seperti BJ Habibi, KH Hasyim Asy’ari, M Natsir, atau kisah mahasiswa yang lulus cumlaude dengan usaha nya, dan masih banyak lagi yang perlu kita ambil motivasi dari proses belajar mereka. Latar belakang mereka beragam, ada yang belajarnya ditengah kemiskinan sehingga menggunakan apa saja sebagai alat bantu belajar, atau usaha perdagangan yang sukses sembari belajar dengan serius, ada yang mampu pergi ke negara barat dan diakui kecerdasannya disana, dan masih banyak lagi , lewat kejeniusan mereka banyak orang pernah merasakan manfaat dari Ilmu mereka, bahkan sampai sekarang.
Apa yang mereka lakukan dahulu, yaitu belajar, pun sama seperti yang kita lakukan sekarang, bedanya, adalah zaman, suasana, dan kondisi yang terjadi disaat belajar, kita belajar di zaman dimana kita bisa mempelajari hasil belajar mereka, atau peninggalan berupa ilmu pengetahuan tentang agama maupun dunia, melalui buku-buku yang diterbitkan, atau file-file powerpoint, atau halaman-halaman di internet, atau ketika kita mencari buku diperpustakaan sudah difasilitasi kemudahan berupa buku yang banyak, data-datanya sudah terkomputerisasi, dan sebagainya. semua itu tersedia dizaman sekarang, sedang dizaman dahulu, barangkali mendapatkan dan memakai pena saja sulit, namun belajar mereka tidak terganggu oleh kecanggihan teknologi dan hiburan seperti dijaman sekarang.
Kita barangkali terlalu lalai, luput dari semua itu, bahwa belajar hanya dinilai dari keuntungan material, lupa bahwa belajar tiada lain adalah bentuk ibadah kepada sang Maha Pencipta, selain demi meningkatkan kualitas hidup di dunia dan berimbas di akhirat. Ketika ditanyai apa itu pendidikan, bingung kita menjelaskan definisinya, pendidikan tiada lain adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. (UU Republik Indonesia No 2. Bab I, pasal 1 ayat 1). Pelajar adalah orang yang dengan kesadarannya melakukan proses belajar. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Diantara kewajiban setelah menerima Ilmu adalah mengamalkan serta mengajarkannya, agar bisa bermanfaat bagi banyak orang, ilmu dicari karena manfaatnya untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan maksudnya meningkatkan ekonomi semata, alias mendapatkan gaji karena Ilmu itu, bukan. Tapi bagaimana sikap dan perilaku kita yang seharusnya berbeda dari orang yang tidak memiliki ilmu tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Dede Suprayitno dalam blognya: “Kesadaran masyarakat dengan ilmu pengetahuan, akan mampu mengurai permasalahan-permasalahan yang ada.”

Maka dari itu, berusahalah, berlelah-lelahlah, dan belajar tanpa jenuh, niscaya hidupmu terang benderang, dituntun oleh cahaya ilmu pengatahuan, jadilah seorang pembelajar!

Related Post:

Share :

Facebook Twitter Google+ Lintasme
Back To Top