Baca info terbaru Belajar Disiplin yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Belajar Disiplin dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Sumber: |
Aku menulis ini ketika diriku sedang serasa menurun seturun-turunnya. tidak mampu membuat gebrakan, atau perkembangan yang berarti. Aku mulai sering meninggalkan sholat tepat waktu, sering kelelahan dan lambat dalam mengerjakan tugas.
Aku selalu berpikir bagaimana agar bisa bersikap keras pada diriku sendiri. Pak Kyai beberapa kali mengatakan, agar kita selalu keras pada diri sendiri, sebagaimana beliau mencontohkan tentang genteng yang mengalami proses yang keras, akhirnya ia dari tanah yang lembek, menjadi kuat dan berada di posisi yang tinggi. Disaat itu aku mendengarkan dengan seksama, beliau lah yang sudah menjalani hidup bak genteng tersebut. Beliau rela mengambil sabun yang tergeletak terbuang untuk dipakainya mandi. Cerita itu masih terngiang-ngiang di pikiranku.
Selain menghadapi sesuatu yang keras, aku sendiripun harus berbuat dengan kerja keras, dan tabah. Tidak semua bisa dibuat gebrakan, banyak perbuatan yang butuh ketekunan dan kesungguhan. Aku percaya khayalanku mendominasi alam kesadaranku. Seperti imajinasi tentang tokoh anime dsb. Itu seringkali menghalangi dari menyadari kenyataan yang sesungguhnya, bahwa segala sesuatu butuh proses dan kesungguhan.
Banyak persoalan atau kegiatan yang butuh ketekunan, sementara sampai sekarang menyadari aku bukanlah orang yang tekun, bagaimana latihan ringan agar menjadi orang tekun? Aku sekarang berpikir untuk itu.
Dalam bukunya berjudul “Mahir Menulis” , dalam hal menulis Prof Mudrajad menjelaskan kiat untuk bisa tekun menulis adalah, mengumpulkan motivasi dan menganggap menulis bagian dari ibadah. Dalam buku itu pula, hal pertama yang paling utama untuk bisa terus menulis adalah motivasi, kesenangan tentang sesuatu, dorongan dari dalam, itu maksudnya menurut pemahamanku.
Menjadi orang besar atau orang hebat memang tidak instan, sebuah kesimpulan yang bisa aku ambil. Aku juga pernah berpikir, bahwa kesenangan itu harus dicurahkan pada sesuatu, sehingga kita bisa menjadi ahli atau expert dalam bidang itu. Dan itu masih berbentuk teoritis, aku sedang mencoba.
Semarang, 30 April 2015
Kamis Malam