Baca info terbaru Titah Membaca yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Titah Membaca dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Iqra’, (mem)bacalah!, sebuah titah pertama kali yang Allah Ta’ala wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Bacalah! Dengan menyebut nama Allah Karena Dia yang maha berkehendak telah menciptakan segala sesuatu. Sebuah perintah progresif (maju) melampaui zamannya, turun di tempat dimana peradaban yang dikenal adalah peradaban lisan, bahkan padang pasir.
Dari padang pasir itu kisah luar biasa, teladan yang menyejukan jiwa melahirkan begitu banyak sosok luar biasa lainnya, yang sebelumnya juga begitu bermacam-macam latar belakangnya. Perintah membaca, terutama apa yang diwahyukan telah mengarahkan mereka pada satu keyakinan yang sama, satu persepsi, bahwa hidup ini merupakan sebuah perjalanan, ujian, hidup ini adalah untuk menghambakan diri kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa.
Orang-orang padang pasir itu, berubah dan menjadi inspirator sepanjang masa, manakala bacaan yang mulia itu menuntun mereka, untuk berpegang teguh pada persepsi yang sama itu. Seorang yang amat gagah perkasa, ahli bergulat dan amat dihormati serta ditakuti masyarakatnya, Umar bin Khattab ra, bertekuk lutut dan berubah pandangan 180 derajat manakala ia mendengar indahnya bacaan yang dilantunkan oleh saudara/inya. Seseorang yang kaya raya lagi dermawan, Usman, wafat dalam kondisi membaca.
Rupanya peradaban yang berasal dari padang pasir itu, dari sesuatu yang pada awal mulanya tak kaya baca tulis, tak kaya juga ilmu pengetahuan, ribuan tahun sampai sekarang menyebar keseluruh dunia, nama sang penerima titah ‘membaca’ itu disebut-sebut setiap harinya, peraban dunia modern sekarang ini juga merupakan sebuah terusan dari banyak hal yang telah disumbangkan oleh agama “Membaca” ini.
Gerangan apakah yang menghilangkan makna membaca untuk mendapatkan kebenaran untuk diikuti, semata-mata menjadi membaca untuk mendapat kenikmatan akhirat, untuk mendapat kenyamanan yang kekal, atau untuk meringankan siksa mereka yang telah pergi lebih dahulu.
Ya berbeda, antara mereka yang awal dengan mereka yang kini.apa solusinya?