DRAMA UNGKAPAN PERASAAN

Baca info terbaru DRAMA UNGKAPAN PERASAAN yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul DRAMA UNGKAPAN PERASAAN dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Drama ini dimainkan oleh 9 (sembilan) orang yang salah satunya adalah perempuan
Tokoh-tokoh:     ………………………. Sebagai  yanu
                          ………………………. Sebagai isna
                          ………………………. Sebagai dani
                          ………………………. Sebagai ijund
                          ………………………. Sebagai ilham
                          ………………………. Sebagai hisyam
                          ………………………. Sebagai dede
                          ………………………. Sebagai echi
                          ………………………. Sebagai  bejo
                          ………………………. Sebagai ario
1……2……3
Pada suatu hari yang cerah, di sebuah gudang yang disebut  ‘rumah’ oleh para penghuninya, terdapat sekelompok remaja yang terdiri dari berbagai macam rupa (?), asal usul maupun suku-suku dari belahan Indonesia, sedang rapat di ruang tengah
Ijund: “kau yakin mau melakukannya yanu?”
Yanu: ”iya, semakin lama aku menahannya, semakin tertekan hati ini.”
ALL kecuali yanu: “lebay!”
Yanu: “eh ya, hehehe … karena itu gue butuh bantuan lu semua buat misi gue ini”.
Dani: “ngomong aja bo, pasti kita akan bantu , lu kan ketua kami bo.”
Yanu: ya dah sippp!! jadi begini rencananya, gue bakal ngajak isna jalan-jalan, trus lu echi, dede, hisyam pura-pura jadi penjahat yang menyerang isna, trus gue bakal jadi pahlawannya, gimana?”
Dede: “dede anak baik, dede ga mau jadi penjahat” .
Yanu: “ini kan Cuma pura-pura dede, jadi ga masalah”
Dede: “iya deh ga papa kalo Cuma pura-pura”
Yanu: “supaya  ga dikenalin isna, nanti kalian pake topeng, mengerti?”
Echi dede hisyam: “mengerti!”
Yanu: “dani lu siapin kembang api biar tambah romantis”
Dani: ”serah kan padaku bo, gue bakal bikin kembang api yang sangat hebat nanti bo.”
Yanu: “bejo, lu siapin bunga, nanti gue tunggu di taman.”
Bejo: “iya”
Yanu: “baiklah, waktunya menjalankan misi!”
Semuanya: “ya!”
DI RUANG TAMU
Yanu: “isna, kita jalan-jalan yuk!”
Isna: “hah?? Nanggung nih”
Yanu: “nonton apaan sih?”
Isna: “nonton cinta fitri season 6”
Yanu: ‘kayaknya nih sinetron gak abis-abis dah’ (batin yanu)……. “kita ke banyumas fair yuk!, pasti seru deh”
Isna: “mang di sana ada apa aja?”
Yanu: “ada jajanan tradisional, bazar pakaian, pertunjukan seni, macam-macam dah, makanya kita  kesana yuk”
Isna: “iya deh, kebetulan sinetronnya dah abis, tapi jajanin yah!”
Yanu: “i-iya” …... ‘emang sih gue dah minjem duit sama ario, tapi kalo isna jajan kan gak kira-kira’

AKHIRNYA MEREKA BERDUA PUN PERGI KE BANYUMAS FAIR DI IKUTI OLEH ANGGOTA YANG LAIN SECARA DIAM-DIAM

DI BANYUMAS FAIR
Isna: “yanu, kesana yuk!” *nunjuk tempat penjualan pakaian
Yanu: ‘alamat buruk nih’ (batin yanu)
TANPA ANGGUKAN SETUJU, ISNA LANGSUNG MASUK KE DALAM RUKO PAKAIAN DAN MULAI MILIH-MILIH PAKAIAN KESUKAANNYA
Isna: “yang ini bagus gak?”
Yanu: ‘gila!, 300.000!’ (batin yanu) …… “kayaknya yang itu kurang bagus”
Isna: “yang ini?”
Yanu: “jelek, udah gak jaman.”
Isna: “yang ini?”.
 Yanu: “bahannya jelek”
Isna: “yang ini?”
Yanu: “warnanya norak”
BEGITULAH SETERUSNYA HINGGA ISNA MULAI KESAL
ISNA: “NIAT BELIIN GAK SIH!” kalo kagak mau gue pulang nih”
Yanu: “i-iya dong”
Isna: “yang ini ya?”
ISNA MENUNJUKAN BAJU YANG BARU DIAMBILNYA SAMBIL MENATAP YANU DENGAN TATAPAN “BELIIN ATAU TAMAT”
Yanu: , ‘200.000!, ngepas banget nih, tapi biarin deh, daripada riwayat gue tamat’ (batin yanu) ……. “i-iya yang itu bagus kok”
Isna: “makasih ya” *senang
Yanu: ‘kayaknya gue mesti cepet-cepet nembak nih, kalo kelamaan disini bisa-bisa entar isna minta jajan lagi’ (batin yanu)
YANU LALU MENGAMBIL HAPE DARI KANTUNG CELANANYA DAN MENGHUBUNGI TEMAN-TEMANNYA
Yanu: “echi, lu dah siapkan?
Echi: “beres ketua”
SETELAH MEMBAYAR BAJU, YANU PUN MENGAJAK ISNA KE TEMPAT YANG TELAH DIRENCANAKAN SEBELUMNYA
Teman isna: “hai isna!”
Isna: “hai!”
Yanu: ‘pengganggu’ (batin yanu),… “halo ijund, kau urus mereka ya!”
Ijund: “oke ketua”
IJUND YANG DARI TADI MENGIKUTI YANU  LANGSUNG MUNCUL DARI BALIK STAN PENJUAL MAKANAN UNTUK MENGHADANG TEMAN ISNA
Ijund: “hai nona-nona manis! Sedang apa di sini?”
Teman isna: “eh ijund! Kita lagi jalan-jalan, kau sendiri?”
Ijund: “sama, aku juga lagi jalan-jalan.”
Teman isna: “udah dulu ya jund, kita mau nyamperin isna tuh”
Ijund: “jangan kesana!”
Teman isna: “lho emangnya kenapa?”
ijund: “enggg…. Di sanakan ada yanu, jadi jangan kesana”
teman isna: “mang knapa kalo ada yanu?”
ijund: “yanu itu kan agak mesum, entar kalian di apa-apain lagi”
MAU TIDAK MAU IJUND MENYEBUTKAN KEJELEKAN YANU SUPAYA TEMAN ISNA TIDAK MENGGANGGU YANU DAN ISNA
Teman isna: “haah? Masa sih?” *saling bertanya ke sesamanya
Ijund: “bisa temenin aku jalan-jalan  gak?, rasanya kurang menyenangkan kalo jalan-jalan sendiri”
Teman isna: “mau mau mau”
Isna: “lho kok malah pergi sama ijund sih?”
Yanu: “udah, biarin aja, jalan jalan lagi yuk”
YANU PUN KEMBALI MENGAJAK ISNA KE TEMPAT YANG TELAH DITENTUKAN
SESAMPAINYA DI SANA
Echi: “hei kau serahkan uangmu!”
Isna: “yanu, aku takut”
Echi: “pilih uang atau nyawa!”
Isna: “pilih ‘atau’”
Dede: “mau main-main sama kami yah! Hah!”
KEMUDIAN MEREKA BERTIGA PUN KELUAR DARI KEGELAPAN
Isna: “hah? Kaliankan…….”
Yanu: ‘dasar bego!’ (teriak dalam hati) *sambil nepuk jidat
Isna: “kalian kan echi, dede, hisyam” *sambil nunjuk
Dede: “kok isna tau sih?”
Isna: “ya iyalah, yang pake topeng potongan sebelah kanan kan echi, yang pake topeng belahan kiri pasti hisyam, dan yang pake topeng mainan itu pasti dede”
YANU PUN MENARIK MEREKA BERTIGA MENJAUH DARI ISNA
Yanu: “woy echi hisyam! Ngapain sih lu pada pake topeng yang dibagi dua!”
Echi: “bendahara Cuma ngasih duit yang cukup buat beli satu topeng aja ketua, jadi ni topeng kita potong bagi dua”
Yanu: “hah dasar bendahara bangkotan, lu lagi dede, knapa topeng lu gak ganti yang lain sih?!”
Dede: “dede Cuma punya topeng yang kayak gini ketua”
YANU CUMA BISA PASRAH MELIHAT KELAKUAN ANAK BUAHNYA
Isna: “mereka tadi ngapain sih?”
Yanu: “anu biasa.. iseng”
Isna: “tapi seru juga yah, aku sampai kaget tadi”
Yanu: “isna suka?”
Isna: “iya, lucu” ….                                        
 Yanu: ‘bagus echi dede hisyam’
YANU LALU MENGAJAK ISNA KE TAMAN
Yanu: “dani, kembang apinya” ----DUARR--$^&%^%# JDOORR$#@$@BUUUMMMM
KEMBANG API MULAI BERMUNCULAN DI ATAS KEPALA MEREKA
Isna: “wah indah sekali kembang apinya”
Yanu: “isna, aku mau ngomong sama kamu”
Isna: “mau ngomong apa?”
 Yanu: “aku su…..” .. DUARRRRR
TIBA TIBA YANU MENCIUM BAU ANGUS
Yanu: “kok bau angus yah”
Isna: “itu…” *nunjuk kepala yanu yang berasap
Yanu: “huaaaa! Panassss”
YANU MEMEGANGI KEPALANYA YANG BERASAP SAMBIL LARI-LARI KELILING TAMAN
Yanu: “dasar dani bego! Kira kira dong kalo bikin kembang api, pada jatoh di kepala gue nih”
SETELAH APINYA PADAM YANU KEMBALI DUDUK DI SAMPING ISNA
.
KATAKAN DENGAN BUNGA’…. TIBA-TIBA MUNCUL KATA-KATA SEPERTI ITU DI KEPALA YANU YANG UDAH GOSONG
Yanu: “bejo, gue minta bunganya sekarang” *bejo masuk sambil bawa bunga di belakang yanu
Yanu: “isna, aku mau kasih kamu ini” *ngasih bunga
Isna: “hah? Kaktus?”
ISNA KEHERANAN SAAT YANU MEMBERINYA KAKTUS DENGAN SEDIKIT BUNGA DIATASNYA
Yanu: ‘ dasar bejo oon! Bunga sih bunga tapi knapa bunga kaktus!’ (batin yanu)
Isna: “yanu, darimana kamu tahu kalau aku suka kaktus?”
Yanu: “hah? Apa? Oh itu ya, hehehe” ………… ‘bagus bejo, ternyata isna suka sama bunganya’ (batin)
Yanu: “isna!”   ……………….. isna: “ iya?”
Yanu: “coba kamu perhatikan aku, apa yang kamu lihat”
YANU MENATAP ISNA DENGAN TAJAM
Isna: ‘orang jelek, banyak jerawat, mesum lagi’ …….. “mangnya ada apa?”
Yanu: “disini” *sambil megangin dada dengan tangan kanan
“disini Cuma ada 1 nama untukku, yaitu kamu isna, maukah kamu jadi pacarku?”
YANU MENGUCAPKANNYA DENGAN PENUH ARTI, MUKANYA MERAH KAYAK KEPITING REBUS
Isna: “aku…..” *menunduk …… “aku sudah punya orang yang ku sayang”
Yanu: “APAAAA!?!?!?!?”
YANU BERTERIAK HISTERIS, MATANYA MELOTOT, MULUTNYA JATOH,
JANTUNGNYA COPOT, MENGGELINDING DAN KECEBUR DI GOT
Yanu: “si-siapa orangnya?”
Isna: “dia……….”
Yanu: ‘jangan-jangan echi, ah gak mungkin, mukanya kan kayak kakek-kakek, atau hisyam? Mana mau Isna sama dia, gantengan juga gue, dani? Gak mungkin, belum tentu juga dia suka sama cewe, ijund? Pasti dia, diantara yang lain Cuma dia yang bisa menyaingi ketampanan gue’
PIKIRAN YANU BERKECAMUK DENGAN NAMA-NAMA ORANG YANG MUNGKIN DISUKAI ISNA
Isna: “namanya.. yanu”
Yanu: “yanu? Siapa tuh? Kayaknya gue pernah dengar tuh nama, dimana ya?
Narator: “yanu itu elo dodol!”
Yanu: “a-apa?, jadi isna suka sama aku?”
*Isna ngangguk ngangguk
Yanu: “horeeee! Yes yes yes!”
MEREKA PUN AKHIRNYA JADIAN DI BAWAH BULAN PURNAMA YANG CERAH, SECERAH HATI MEREKA BERDUA, ANAK BUAH YANU PUN TERSENYUM DARI KEJAUHAN MELIHAT MEREKA BERDUA

THE END

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top