Baca info terbaru PR Indonesia Sepanjang Masa yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul PR Indonesia Sepanjang Masa dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Sumber: Youtube.com Dokumentasi PPSMB Palapa UGM 2014 |
Tampaknya, Indonesia kaya akan calon-calon sumber daya manusia yang ada. Di setiap tahunnya, jutaan muda-mudi lulus dari jenjang SMA/MA, ratusan ribu diantaranya mengikuti seleksi dan tersaring untuk diterima melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, yaitu di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta).
Suka cita penerimaan mahasiswa baru sebagai bibit calon penerus bangsa yang nanti akan bertitle sarjana misalnya, kini bisa tampak begitu megah kita lihat di youtube. Pernah lihat OSKM ITB mulai dari tahun 2012, 2013, dan 2014? Atau Film dokumenter PPSMB UGM 2014? Sekedar menonton video-video yang berdurasi kurang dari 10 menitan tersebut memberi kita rasa percaya dan optimis bahwa Indonesia punya potensi, banyak anak-anak yang cerdas dan mampu memajukan bangsa. Namun bila melihat kondisi yang sekarang ada, seperti merajalelanya korupsi, kecurangan, kebohongan, ketidakdisiplinan, dan lain-lain, itu tetap saja membuat kita mengerutkan dahi. Pertanyaan masyarakat yang mungkin memikirkannya adalah: “Mampukah mereka (mahasiswa di video itu) dan mahasiswa-mahasiswa dari seluruh PT lainnya membuat perubahan yang lebih baik, untuk kita?”. Begitu mungkin bunyinya.
Sudah tidak perlu kita ragu lagi, bahwa pendidikan adalah faktor yang kuat dalam membuat suatu bangsa menjadi maju. Pendidikan bak alat untuk mengukir kayu. Kalau tidak teliti dan serius maka hasilnya akan jelek.
Contoh baik tentang hasil pendidikan ada di benua kita Asia. Tengok saja bangsa jepang, bila mereka dulu menyerah dan menanggalkan pendidikan dari semangat berbangkitnya, niscaya mereka tidak akan pernah bangun dan semaju ini setelah di bom amerika dan kalah dalam perang dunia kedua. Sifat mereka yang kerap kali dipuji pun mudah didapati seperti di situs-situs internet ataupun postingan di media sosial, misalnya budaya membaca, malu, dan sebagainya.
Dari manakah budaya membaca itu timbul dan terwariskan? Dalam teori tentang lingkungan pendidikan, tiga lingkungan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat kita perkirakan sebagai lingkungan yang memberi sumbangan besar untuk membuat generasi bangsa jepang menjadi generasi baca tulis.
Darimana pula generasi itu bisa memahami/belajar bahwa malu adalah sesuatu yang amat berharga? Tentu lagi-lagi dapat kita anggap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat lah yang mewariskan nilai-nilai malu dengan baik kepada generasi-generasinya.
Kembali pada negara kita, penulis sering mendengar penulis lain tentang potensi yang kita punya. Kita punya banyak sarjana, insyinyur, doktor. Kita punya banyak orang cerdas. Tapi kita kekurangan orang jujur, berkarakter baik, berbudi luhur. kita butuh mereka sebagai seorang yang jujur, disiplin dan bertanggung jawab, amanah, kaya inovasi, pemalu, orang yang ikhlas mengabdikan diri, dan seterusnya, apalagi negara kita dikenal sebagai negara yang religius, maka semua itu harus di letakkan berada dalam lingkup ibadah, semata-mata memenuhi perintah Allah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan meninggalkan laranganNya.
Itulah PR bangsa Indonesia, “Pekerjaan Rumah” sekaligus “Potensi Rahasia” yang mampu membawa umat Islam dan bangsa kita menjadi lebih baik lagi. Jadi jangan pernah ragu untuk berbuat baik, banyaklah membaca, kurangi nonton hiburan di tv, dan buanglah sampah pada tempatnya!.