Pantai Menganti, Kenangan Pasca Ujian Nasional

Baca info terbaru Pantai Menganti, Kenangan Pasca Ujian Nasional yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Pantai Menganti, Kenangan Pasca Ujian Nasional dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Terkadang, aku membuka-buka file foto lama di netbook ku yang hitam ini. Sekedar merenung dan mengingat kembali masa-masa yang telah silam, walau kadang membuat hati terenyuh. Kalau yang lain umumnya akan bilang ‘kangen masa-masa itu’.

Diantara foto-foto itu adalah beberapa foto yang membuat ingatanku kembali kemasa lalu, sembari memperhatikan baik-baik detail dan kejadian masa itu. Ambil saja foto saat Aku dan beberapa kawan pergi ke Pantai Menganti Kebumen. Waktu itu Ujian Nasional sudha lewat sekitar satu minggu yang lalu. Rencananya memang untuk refreshing, sekaligus akan menjadi bagian dari kenangan masa MA.
Di awal perjalanannya, kami mengajak kawan-kawan yang lain untuk ikut ke sana, dan akhirnya yang bisa kesana sembilan orang sudah termasuk aku.  Dengan naik sepeda motor, akhirnya kami menempuh perjalanan panjang sekitar 2 jam untuk sampai ke tempat yang dituju.
Waktu diperjalanan, aku masih ingat kalau aku mengendarai motor sendirian, tidak memboncengkan. Hal itu memang sudah kebiasaanku karena aku tidak senang memboncengkan teman perempuan. Bagiku itu merupakan hal yang tabu, bisa tetap dilakukan dalam keadaan terpaksa, dan sebaiknya dikasih pembatas seperti tas.
Ketika sudah hampir sampai, Rupanya jalan menuju pantai itu berbukit, sehingga agak menantang untuk ditempuh dengan sepeda motor. Tetapi hal itu menyuguhkan pemandangan yang sangat bagus kepada ku. Yang akan diingat sebaik-baiknya. Jalan yang berkelok naik turun dengan pemandangan yang indah itu memang ekstrim sekaligus mengasyikkan.
Ketika sesampainya disana pun sudah kelihatan indah sekali. Air lautnya biru masih terlihat bersih, dan pasir pantai serta bebatuan yang jumlahnya sangat banyak. Mungkin butuh penjagaan kebersihan pada pantainya yang pasti sebelumnya sudah dikunjungi banyak orang dengan meninggalkan sampah.
Kini jika melihat kembali foto itu rasanya bergetar hati dan pikiranku. Semua sudah berjalan di kehidupannya masing-masing, aku sendiri kini tinggal di kota Semarang dan berstatus sebagai Mahasiswa di UIN Walisongo Semarang. Sembilan orang yang ikut ke pantai waktu itu diantaranya adalah Satrio (sekarang di Ekonomi Unwahas Semarang), Wahidin (Ganden di TI UNSIQ Wonosobo), Husni (Cuzno), siti masyitoh (Itoh), Lisa (di Kebidanan, Cilacap), Mamluatun (Mamlu), Ngusrinatun (Ngusri), Desi,dan aku sendiri (Biologi, UINWA Semarang).

Keadaanku di UIN sangat baik, walau tak bisa dibilang tanpa persoalan hidup (but gak separah-parah yang nanti terbayang), tetapi itu lah sarana belajar alami yang membuat proses "belajar seumur hidup" seperti bunyi hadis "utlubul 'ilma minal mahdi ilal lahdi". dan sekarang aku senang karena bisa mengembangkan diri lebih bebas dan baik serta lebih sering membaca buku untuk belajar dan menambah pengetahuan bila dibanding sebelumnya di masa MA.

Related Post:

Share :

Facebook Twitter Google+ Lintasme
Back To Top