Baca info terbaru Ide yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Ide dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Sumber: http://linkbookkeeping.com.au/content/good-business-ideas |
Pelopor, mungkin itu pertama kali aku lakukan ketika dulu menginjak aktif di masa MA. Hingga aku menyadari bahwa sebenarnya aku ini hanya menjalankan sesuatu ide yang dilontarkan orang lain. dan aku berpikir lagi, bahwa sebenarnya sehebat apapun ide kalau tidak dijalankan secara profesional atau apalagi tidak direalisasikan adalah percuma.
Kebanyakan orang mungkin memiliki ide yang potensial yang sesekali mereka lontarkan, tetapi realisasinya masih nihil. Itu kelemahan segolongan dari kita. Kenapa orang asing mampu membuat perubahan besar yang menyumbang kemajuan di dunia, itu karena mereka punya mimpi yang dengan kerja keras mereka wujudkan.
Kenanganku kembali pada masa MA, waktu itu aku sedang aktif-aktifnya menjadi pengurus bagian minat dan bakat. Salah satu urusanku yang aku jalankan dari sendirian hingga akhirnya secara bersama-sama, adalah mengurusi mading. Pada awalnya, aku begitu suka mengerjakan sesuatu, menulisnya, dan menempelkannya, walau kadang cemoohan siswa lain aku rasakan.
Waktu berlalu, dan aku semakin terkoordinir dalam mengerjakan tugas pengisian mading. Bahkan, kami pun merasa perlu ada penambahan papan mading demi semakin berkembang. Selain itu, ide Tim Redaksi Mading pun digulirkan oleh pembina OSIS waktu itu, bu Ulfah. Aku bersama temanku akhirnya mencoba untuk mengerjakannya. Mulai dari pemilihan pemimpin redaksi, redaktur dan seterusnya, rapat redaksi kami kerjakan.
Padahal itu bukanlah organisasi ekstra yang diakui. Itu hanyalah kegiatan terorganisir baru yang dipelopori oleh kami. Menjadi pelajaran tersendiri, bahwa ide itu penting dalam membangun masa yang akan datang.
Di masa ketika aku kuliah sekarang ini, aku juga menjalankan sesuatu yang baru. Bank Bersih adalah pekerjaan baru yang sedang aku coba. Aku kembali menjadi pelopor, di masa aku menjadi mahasiswa. Sebenarnya, kisah pendirian Bank Bersih berawal dari semangat mendirikan Bank Sampah oleh Mba Denok dari kakak angkatan di jurusan Pendidikan Biologi. Semangat itu ia realisasikan dengan membuat proposal Rencana Bank Sampah di tiga pondok pesantren dan M’ahad Walisongo Kampus 2. Namun, karena waktu terus berlalu dan kesibukan yang semakin berbeda, akhirnya berjalannya tak begitu lama, bahkan yang aku tahu hanya berjalan di lingkungan jurusan sendiri. Aku pun mencoba menghidupkan kembali rancangan ini, lantaran pada waktu itu kami dari Pendidikan Biologi mendapat perhatian ketika berita tentang Mahasiswa Biologi menanam mangrove dimuat di website UIN Walisongo dan berbagai portal berita lain menjadi momen yang bagus untuk melanjutkan ide Bank Sampah.
Bank sampah itu pun aku coba rubah namanya menjadi Bank Bersih. Memang kondisi Bank Bersih ketika aku menulis tulisan ini masih belum berjalan, hanya saja perencanaannya sudah lumayan tampak jelas. Ada pengurus, calon anggota dan rencana. Tapi aku optimis untuk bisa berjalan dan berkembang, kalau bisa menyebar ke penjuru Kecamatan Ngaliyan Semarang, di komplek rumah-rumah warga.
Sekarang, Ide tak melulu harus bagus, atau pun baru. Ide harus dinilai dari kemanfaatannya bagi diri kita dan lingkungan. Apabila sudah bagus, maka sebaiknya singkirkan alasan-alasan untuk tidak mengerjakannya. Mari hargai ide, hargai pengetahuan.