Baca info terbaru Memperlakukan Hewan Secara Khusus yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Memperlakukan Hewan Secara Khusus dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
Hari ini aku kedatangan dua ekor anak kucing, ketika sehabis shalat subuh dimasjid. Waktu itu aku bertemu teman seorganisasi di ipnu yang sedang memomong adiknya yang tampaknya masih balita itu. Dua kucing kecil itu berlari-lari, mengetahui kami sedang dijalan berjalan kaki. Sampai akhirnya aku harus meletakkan kedua kucing itu ke pinggir karena takut terlindas kendaraan yang lewat. Namun kedua kucing tadi tetap saja mendekat ketika kami mengobrol. Dan akhirnya apa yang ditakutkan terjadi, salah satu kucing itu terlindas sepeda ontel seorang pengendara. Aku mencoba menahan rasa panik sembari mengamankan kucing itu tadi. Apalagi disebelah jalan lain ada mobil yang hampir saja melindas lagi kucing itu andai kena beberapa detik kemudian. Ketika aku cek kucing yang terlindas itu, aku tidak menemukan bagian mana yang terlindas, namun tampak dari bibirnya bahwa darah keluar dari hidung si kucing. Akhirnya keduanya aku bawa kerumah, karena temanku tidak bisa memeliharanya.
menyelamatkan hewan yang malang sudah sering terjadi semasa sebelumnya. Pernah dulu ketika aku bersepeda sewaktu mulai gelap maghrib, waktu itu kayaknya aku dari les menghadapi un sma di rumah bu yuni, dengan sepeda aku melewati jalan di perbatasan karangwangkal dengan kedungwringin, tibatiba aku dengan suara itik, sendirian. Aku cari dimana letaknya, dan ajaibnya yang aku temukan adalah seekor itik yang baru keluar dari telurnya, di lahan bambu. Namun setelah dibawa ke rumah, beberapa hari kemudian itik menghilang karena aku membiarkan bebas untuk bisa berjalan, mungkin dimakan pemangsa.
Untuk hari ini kucing yang aku tolong masih bisa hidup. Tetapi belum mau makan. Dengan alas gelas dan susu putih, aku memberi makan minum keduanya dengan susu itu. Sembari pikiranku terus mengingat kisah seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing. Karena diwaktu itu pula, kehadiran kucing lagi di rumah tidak terlalu diterima dengan senang hati, maklum karena kucing sudah banyak. Dan dipikir-pikir kucing empat dirumah sudah dirasa cukup. Aku sendiri mengatakan bahwa dengan menyelamatkan kucing ini, aku sembari berharap akan ridho allah, yaitu siapa tahu dengan menyelamatkan kucing ini aku dimasukkan ke dalam surga. Mendengar seperti itu tampaknya orang tua tidak begitu mempermasalahkan lagi aku membawa kucing baru kerumah.
tak banyak orang yang mau berbuat seperti ini, sehingga menemukan kucing yang terlalu kecil terbuang pun sudah beberapa kali terjadi sewaktu aku masih sekolah di madrasah. Takdir yang mempertemukan ku dengan hewan malang dan kurang beruntung. Di rumahku terdapat dua ekor perkutut putih, di dalam kandang yang lebih besar dibanding umumnya orang-orang menyediakan kandang untuk burung. Mengamati perilaku hewan memang unik, khususnya kedua perkutut ini. Bahkan ketika aku menulis tentang mereka ditulisan ini, aku baru melihat perilaku keduanya yang tampaknya menyapa hewan disekitarnya dengan suara khasnya. Tampak seperti seolah sedang menghormati. Namun hewan lain cuek menanggapi. Aku pun cuma senyum-senyum, karena perilaku unik mereka yang baru aku tahu itu. Aku pikir perkutut hanya akan berbuat demikian hanya pada sesama perkutut, untuk menarik perhatian. Ternyata pada hewan lain pun mereka tampak begitu respek. Haha..
Beda lagi ketika aku disemarang, ketika hendak ke kampus melewati gang sempit, aku selalu disambut seekor kutilang di dalam kandang milik yang punya rumah. Ketika aku beri stimulan, kutilang akan menyambut dengan gembira juga karena pancinganku. Itu terjadi hampir setiap hari ketika aku lewat. Karena keunikan itu hewan-hewan bagiku perlu untuk diberi perhatian khusus.
Jika kita menyayangi yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kita. Bahkan hewan yang kita rawat pun membalas.