Pelajar yang Tidak Sibuk

Baca info terbaru Pelajar yang Tidak Sibuk yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Pelajar yang Tidak Sibuk dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini. ketika pagi hari sembari merapikan kamar kost yang berantakan (cukup berantakan), tepatnya ketika merapikan kertas-kertas dan buku-buku yang berisi materi kuliah maupun materi non kuliah seperti buku tentang akhlak, bagaimana untuk sukses, foto kopian tentang membangun konsep diri, dan lain-lain (sekedar bahan untuk mengembangkan diri di luar kuliah), aku merenung. betapa banyaknya konsep-konsep di dalam kertas-kertas itu yang menumpuk sampai tebalnya beratus-ratus centi (kayaknya) dan bagaimana bisa terus aku jaga selama hidupku. menjadi pengetahuan yang tak hilang dan senantiasa menjagaku.
aku merenung karena terngiang dalam sebuah hadis, yang maknanya "siapa yang diajarkan memanah, lalu ia tinggalkan, maka ia bukan termasuk golongan kami, dan bahkan mungkin ia durhaka" .. itu sekedar memanah. lalu bagaimana dengan file ku ini yang sudah berjibun numpuk, selama dari MI sampai MA dan berlanjut hingga kuliah, dan beberapa sudah dijadikan bahan petasan? (haha, teringat itu waktu diminta teman saat masih di MI). mungkin banyak yang sudah aku lupakan. dan beberapa saja yang masih ingat karena terpakai dalam pengetahuan di hidupku. aku teringat dengan pelajaran matematika yang serasa tak membekas lagi di kepalaku, kecuali untuk perhitungan sederhana yang biasa aku pakai untuk urusan uang. aku ingat pula dengan materi seperti pendidikan pancasila yang barangkali hanya beberapa masih kuingat, karena dulu juga pelajaran itu aku pelajari dengan berpusing ria karena begitu abstrak.
atau materi kuliah semester satu tentang nama-nama ilmiah tumbuhan yang jumlahnya puluhan (beserta bentuknya tentunya), atau fisika dasar yang sudah menguap, atau serta masih banyak pengetahuan lain yang sudah lama aku refresh tentangnya, ketika dalam sebuah upacara atau lainnya, ada pula momen dimana dalam suatu acara seorang pembicara menyebut sesuatu perkara sederhana yang kita tidak tahu tentangnya, misal sebagai umat Islam apakah kita tahu sekarang tanggal berapa hijriah? atau siapa itu tokoh ini dan tokoh itu, padahal ia Imam Besar Umat Islam? atau seorang pembicara ahli jurnalistik yang menanyakan kejadian apa yang sekarang sedang panas-panasnya terjadi? sudah baca koran hari ini? lagi-lagi kita kelabakan dan menjawab tidak tahu atau belum.
mungkinkah untuk mengulang belajar tentang semua itu, sembari menerima materi dan tugas yang jumlahnya juga banyak? berpikir tentang itu semua membuat aku menyimpulkan sesuatu, ya, selayaknya hampir tidak ada waktu kosong dalam kehidupan seorang pelajar. mengulang, diajari, dan mempelajari yang akan datang, akan membuat waktu kita terpakai banyak. belajar ibarat menambah koleksi pisau, memiliki pisau yang banyak semakin banyak yang harus di asah, kalau tidak maka pasti akan karatan dan rusak. pantas saja bila Imam Syafi'i mengatakan bahwa belajar itu butuh waktu yang panjang. kalau dari bahasaku, sampai mati lah lamanya waktu untuk belajar. hmm.. sebagaimana telah aku tulis dan aku yakini, tidak semua orang harus ahli dalam semua bidang, minimal keistimewaan seorang manusia adalah memiliki satu keahlian khusus yang bermanfaat bagi siapapun. walau menguasai semuanya juga tidak masalah, bahkan luar biasa.
dan sekarang sebagai seorang mahasiswa, disebuah Perguruan Tinggi yang menjunjung slogan 'wahdatul ulum' alias kesatuan pengetahuan, dituntut untuk bisa ahli dibidangnya sembari punya pengetahuan yang memadai tentang ilmu-ilmu keislaman, bahkan diharapkan bisa mengintegrasikan kedua jenis ilmu tersebut dalam kehidupan. PR BESAR bukan?
jadi masih merasa tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan?
3 Rabiul Awal 1436H / 25 Desember 2014, di Ngaliyan, Semarang

Related Post:

Share :

Facebook Twitter Google+ Lintasme
Back To Top