Baca info terbaru Manusia Di Mata Al-Qur'an yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul Manusia Di Mata Al-Qur'an dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
UAS Mata kuliah Tafsir sudah didepan mata, ternyata waktu 6 bulan tidak begitu efektif bagiku untuk bisa memiliki kepahaman tentang Tafsir pada berbagai persoalan. Dan kini aku mencoba memahami nya lagi dan lagi, tapi belum tampak tanda-tanda aku sudah menguasai, dan kini aku berpikir untuk menuliskan dan menjelaskan secara mandiri saja tentang bab-bab permakalah di blog ini, sekaligus beramal dan berbagi ilmu untuk pembaca yang mampir. Hehe
Kali ini adalah bab tentang Manusia, bagaimana Al-Qur’an menerangkan manusia? Al-Qur’an adalah Kalamullah yang mutlak benar, perihal manusia Al-Qur’an telah menjelaskan dengan sebaik-baiknya bagaimana manusia itu. Diantara ayat-ayat tentang manusia itu adalah QS At-Tin (4-5), QS As-Syams (8-10), dan Al-Baqarah (30).
Al-Qur’an ini melalui Surat At-Tin ayat 4-5 menyatakan bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya, baik rupa, bentuk, jiwa dan akal nya.
Firman Allah:
(4) sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5) kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
Dalam tafsir oleh departemen agama terbitan lentera abadi tahun 2010, dijelaskan bahwa Manusia diciptakan dengan kondisi fisik dan psikis yang terbaik. Seperti bisa berdiri tegak, otaknya bebas berpikir, menghasilkan ilmu, angannya bebas bergerak untuk merealisasikannya, sehingga melahirkan teknologi. Bentuk manusia juga merupakan yang paling indah dari semua makhluknya.. dalam bahasa biologi ku manusia memang makhluk yang paling modern terlebih karena memiliki akal. Otak manusia adalah satu-satunya organ yang sangat canggih, kecanggihannya tampak bahwa ia bisa ‘mempelajari’ dirinya sendiri. Berbeda dengan porifera yang mana sel-selnya masih tidak terkoordinir satu sama lain, atau bintang laut yang hanya memiliki satu lubang sebagai mulut tanpa anus. Kita bisa melihat dunia dengan mata yang terbaik, kita bisa berlari dengan kaki yang bagus dan ringan, kita bisa merasakan keindahan dunia, agar kita semakin bersyukur kepada Allah.
Penegasan bahwa fisik dan psikis manusia adalah yang terbaik menadakan bahwa keduanya harus dijaga baik-baik. Tidak dibiarkan rusak dan tak terawat.
Dalam QS As Syams ayat 8-10, manusia itu telah diilhami jalan kedurhakaan dan jalan ketakwaan. Arti mengihami apa? Allah telah memberikan potensi dan kemampuan kepada jiwa manusia untuk menelusuri jalan kedurhakaan dan ketakwaan. Dengan potensi itu, manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk6gttkedurhakaan dan ketakwaan. Dengan potensi itu, manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. (Departemen agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya cet 2010, Lentera Abadi).
“(8.) Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.(9.) Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(10). dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
Selanjutnya dalam QS Al-Baqarah, sesungguhnya Allah Ta’ala menceritakan, manakala ia berkehendak menciptakan manusia, ia berfirman kepada Malaikat ‘sesungguhnya Aku hendak menjadikan di muka bumi itu seorang Khalifah.” Malaikat bertanya menandakan kegelisahan yang terlintas di benak mereka, sehingga Allah jelaskan bahwa Dia lebih mengetahui apa yang tidak malaikat ketahui.
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dalam website alislamiyah uii (alislamiyah.uii.ac.id/2013/10/tafsir-surat-al-baqarah-tentang-kekhalifahan-manusia/) yang diakses tanggal 6 september 2014 pukul 14.43, dijelaskan bahwa mufasir lain menganggap para malaikat bertanya berdasarkan ketidak tahuan mereka sehingga mereka menduga jangan-jangan makhluk itu tidak seperti mereka dengan membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Penyampaian seperti itu, menurut Ibnu Asyur agaknya untuk mengantar para malaikat bertanya sehingga mengetahi keutamaan jenis makhluk yang akan diciptakanNya dan dengan demikian terkikis kesan ketidak mampuan manusia, yang diketahui Allah dalam benak malaikat.
Demikianlah Ayat-ayat tentang manusia di dalam Kalamullah, semoga kita bisa memetik pelajaran yang berharga dari nya.