Baca info terbaru PELAJAR IDEAL yang bisa menjadi pilihan kalian dalam memilih beragam sajian mengenai berbagai berita dan update informasi yang tepat saat ini, seperti yang sudah aku sajikan pada tulisan dengan judul PELAJAR IDEAL dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini.
S |
ekolah Merupakan jembatan emas menuju masa depan yang gemilang, dengan bersekolah orang belajar berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk mempersiapkan masa depan.
Mereka yang sukses selalu mereka yang bersekolah. Jarang buta huruf & buta aksara yang meraih sukses. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa setiap Orang yang bersekolah (automaticly) akan memiliki masa depan yang cerah. Karena masa depan merupakan sesuatu yang berbeda dengan masa sekarang. Masa sekarang (bersekolah) terasa sangat indah, romantis, bersahabat dan nyaman. Sementara masa depan yang berjarak lima, delapan atau sepuluh tahun dari sekarang akan diwarnai oleh persaingan (kompetisi), dan tuntutan kebutuhan hidup yang kompleks. Pada era gobalisasi, Kita tidak hanya berkompetisi dengan Kerabat sekampus atau sekampung. Tetapi setiap Orang (mau atau tidak mau) akan berkompetisi dengan Orang lain dari berbagai belahan bumi.
Jaminan untuk bertahan (exist) adalah ketrampilan dan profesionalisme. Setiap Orang mesti memiliki skill menjalani profesi tertentu. Ketrampilan merupakan seperangkat keahlian (teknis) untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas tertentu dalam tempo yang relatif singkat. Ketrampilan yang didukung oleh konsep dan apresiasi terhaap pekerjaan secara fokus, konprehensif dan utuh akan melahirkan profesionalisme. Untuk memiliki profesi (menyandang status profesional) Orang mesti memiliki ketrampilan, pekerjaan dan kualifikasi pendidikan koheren. Artinya, ketrampilan dan pekerjaannya didasari oleh kualifikasi pendidikan yang relevan atau sebaliknya, kualifikasi pendidikan mendukung ketrampilan dan pekerjaannya.
Oleh karena itu, perencanaan studi, profesi, karier dan masa depan merupakan salah satu hal yang penting bagi Anak sekolah selain prestasi akademik. Sejak di bangku sekolah keputusan tentang profesi yang akan dipilih harus dibuat.
Tipe Pelajar
Berdasarkan dua kriteria tersebut yakni perencanaan masa depan dan prestasi akademik, maka tipe Pelajar dapat dibagi dalam 6 kategori. Secara sederhana hal tersebut dapat dilihat pada gambaran dibawah ini.
1. Pelajar Tipe A
Dalam klasifikasi ini, Pelajar tipe A ditandai oleh pretasi akademik yang tinggi dan perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport Mereka berada pada rentangan angka 7,5 – 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berfikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan dan akhlakul karimah. Pada sisi lain, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) Seorang yang profesional.
Mungkin Ia menggambarkan dirinya sebagai Dokter, Tentara, Guru, Ustadz, Mekanik, Wartawan, Pegiat Sosial, Penulis pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.
2. Pelajar tipe B
Pelajar tipe B ditandai oleh prestasi akademik sedang dan memiliki perencanaan masa depan yang jelas,secara akademis, nilai raport Mereka berada pada rentangan angka 6 – 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berfikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, yang tidak terlalu briliyan. Dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) Seseorang yang profesional. Mungkin Ia menggambarkan dirinya sebagai Perawat, Dokter, Tentara, Guru, Ustadz, Mekanik, Montir, Pedagang, Kontraktor, Wartawan, Pegiat Sosial, Penulis pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.
3. Pelajar tipe C
Pelajar tipe C ditandai oleh prestasi akademik yang rendah tetapi memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport Mereka berada pada rentangan angka 5 – 6. Angka tersebut merupakan angka repetisi (mengulang) kelas setelah tinggal kelas. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berfikir, menghafal, menalar menulis, berhitung yang rendah. Meskipun demikian, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) Seseorang yang profesional. Mungkin Ia menggambarkan dirinya sebagai tentara, Pegiat Sosial, Pedagang, Pengendara (Driver), Satpam, Karyawan pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.
4. Pelajar tipe D
Pelajar tipe D ditandai oleh prestasi akademik yang tinggi tetapi tidak mempunyai perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport Mereka berada pada rentangan angka 7,5 – 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berfikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan dan Akhlakul Karimah. Meskipun demikian, Ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia hanya menggambarkan dirinya menjadi Orang yang hebat, terkenal, dan tersohor. Gambaran tersebut bersifat sumir, tidak real.
5. Pelajar tipe E
Pelajar tipe E ditandai dengan prestasi akademik yang sedang tetapi tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport Mereka berada pada rentangan angka 6 – 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berfikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan dan akhlakul karimah. Secara akademis tergolong menengah, meskipun demikian, Ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Sama seperti Pelajar tipe D, Ia menggambarkan dirinya (pada masa depan) menjadi orang yang hebat, terkenal, dan tesohor, tetapi tidak kongkrit/real. Mungkin Ia berpandangan bahwa suatu saat (di masa yang akan datang) setelah merampungkan studi (sekolah) Ia akan bekerja pada organisasi atau instansi atau perusahaan.
6. Pelajar tipe F
Pelajar tipe F ditandai oleh prestasi akademik yang rendah dan tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport Mereka sangat jelek. Sebagai mana halnya Pelajar tipe C Mereka tinggal kelas dan baru naik kelas setelah mengulang. Kemampuan berfikir menghafal, menalar, menulis, berhitung hanya pas-pasan. Disamping itu Mereka tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia bahkan tidak pernah atau tidak berani menggambarkan dirinya menjadi Orang yang profesional. Ia bersekolah hanya untuk mengikuti irama sosial. Boleh jadi di sekolah Ia tidak memiliki motivasi.
Menjadi Pelajar Ideal
Berdasarkan klasifikasi tersebut diatas, maka menjadi Pelajar ideal berarti menjadi Pelajar tipe A & B. ciri khas Pelajar tipe A & B adalah memiliki perencanaan masa depan yang real sejak dini. Disamping itu Mereka juga memiliki intelegensi yang baik. Prestasi akademik dan akhlak Mereka baik. Dengan karakteristik tersebut Mereka menjadi Orang yang sangat diharapkan oleh orang Tua, Guru, Bangsa, Negara dan Agama.